Saat ini ada banyak survei yang bisa digunakan untuk menyelesaikan suatu isu atau persepsi yang sedang terjadi berkembang. Tak heran kemudian banyak bermunculan jasa survei yang bisa ditemukan.
Agar tidak salah pilih tentu butuh pemahaman yang baik tentang apa itu metodologi survei dan jenisnya. Metodologi survei tak lain adalah ilmu atau metode yang membantu proses pengambilan data. Sampel berupa individu yang telah dikelompokkan berdasar kriteria tertentu yang telah ditetapkan.
Berbicara tentang teknik pengambilan data saat ini ada cukup banyak cara yang bisa digunakan. Dan paling umum tentu saja ada 3 teknik yaitu, interview, kuesioner dan observasi langsung. Namun kini seiring berjalannya waktu teknik pun kian berkembang pesat.
Jenis Metodologi Survei
Menelisik lebih jauh saat ini ada cukup banyak jenis metodologi survei. Namun diantara sekian banyak jenis yang ada setidaknya ada 5 jenis metodologi survei yang populer di tanah air.
1. Survei Cross-Sectional
Jenis survei yang pertama dan cukup populer tentu saja survei cross-sectional. Pada umumnya survei yang satu ini dilakukan pada satu waktu tertentu untuk mendapat gambaran secara utuh.
Metode ini cocok untuk mendapatkan gambaran atau opini dalam waktu singkat. Survei jenis ini sering digunakan untuk penelitian deskriptif.
Jenis ini banyak dipilih karena dinilai cepat dan ekonomis bila dibandingkan dengan jenis yang lain atau bila dibandingkan dengan survei longitudinal
2. Survei Longitudinal
Sebaliknya bila ingin mengambil sampel dalam jumlah besar dan waktu lama maka bisa menggunakan survei longitudinal. Kegiatan ini lebih untuk memantau perubahan atau perkembangan isu atau perilaku yang berlaku.
Dalam prakteknya survei Longitudinal akan melibatkan pengamatan berulang terhadap kelompok responden yang sama selama periode waktu tertentu. Metodologi ini banyak digunakan dalam mengidentifikasi perubahan atau pola perkembangan dalam data.
Berbagai isu yang muncul dalam berbagai sektor bisa di survei dengan teknik ini. Terutama bila ingin mempelajari tren, dinamika sosial, atau efek jangka panjang dari suatu fenomena yang tengah terjadi.
3. Survei Deskriptif
Survei yang menjawab pertanyaan secara penuh bisa jadi akan muncul dalam jenis ini. Yang mana didalamnya muncul gambaran karakteristik atau perilaku detail dalam sebuah populasi tertentu.
Survei jenis ini fokus pada penggambaran fakta, kondisi, atau peristiwa yang terjadi. Dalam prosesnya kegiatan ini melibatkan setidaknya tiga cara pengambilan data mulai dari wawancara, kuesioner dan observasi.
Hasil yang disajikan pun apa adanya karena tidak ada perlakukan khusus yang diberikan kepada responden. Berbeda dengan jenis yang lain yang disertai treatment.
4. Survei Analitik
Apabila ingin meneliti atau memahami hubungan lebih jauh hubungan antar variabel maka bisa menggunakan jenis ini. Semisal bila ingin memahami seberapa jauh hubungan antara tingkat pendidikan dengan preferensi merek.
Dalam survei ini akan mendapatkan hasil yang jauh lebih baik daripada survei deskriptif. Selain itu tentu ada hubungan sebab akibat dan faktor-faktor yang memengaruhi.
Meski memiliki manfaat dan tingkat akurasi tinggi tapi jenis ini tetap memiliki beberapa kelebihan. Selain butuh keahlian khusus tentu survei ini rentan terhadap bias bila salah dalam menentukan sampel.
5. Survei Eksperimental
Terakhir, jenis survei yang cukup populer tentu saja survei eksperimental. Dalam prosesnya kegiatan ini membutuhkan manipulasi variabel yang kemudian akan dilihat efek yang akan terjadi.
Hubungan sebab-akibat akan terlihat jelas dalam survei ini. Selanjutnya dampak inilah yang kemudian akan diukur dan kemudian menjadi panduan dalam sebuah treatment berikutnya.
Ciri-ciri yang nampak dalam survei eksperimental antara lain intervensi terencana, kelompok kontrol, pengacakan dan pengukuran efek. Bila 4 poin ini ada maka hampir bisa dipastikan sebagai survei eksperimental. Kegiatan ini paling banyak ditemukan dalam bidang kesehatan, pendidikan, dan pemasaran.