BBM Naik Lagi, Hindari Kerja Keras dan Saatnya Kerja Cerdas

Cukup menggelitik memang, menjawab kondisi BBM naik lagi dan apa yang bisa kita lakukan. Mungkinkah ini artinya harus lebih kerja keras atau sudah saatnya kerja

Joko Yugiyanto

Cukup menggelitik memang, menjawab kondisi BBM naik lagi dan apa yang bisa kita lakukan. Mungkinkah ini artinya harus lebih kerja keras atau sudah saatnya kerja cerdas.

saatnya kerja cerdas
jokoyugiyanto.com

Mungkin ada sebagian yang akan mengumpat, kenapa ini terjadi lagi. Dan mungkin ada pula yang legowo dan pasrah karena secara realita tidak miliki kontrol atas apa yang terjadi.

Semua itu sah-sah saja karena tiap individu miliki beban yang berbeda. Pun demikian dengan kondisi finansial masing-masing.

Bila dulu, uang bensin (baca: Pertamax, BBM) untuk satu minggu cukup dianggarkan Rp 70 ribu. Maka mau tidak mau kini harus siapkan Rp 100 ribu dan satu bulan akan terjadi pembengkakan setidaknya Rp 120 ribu.

Cukup sedih tentunya, khususnya mereka yang tinggal di Jogja dan miliki UMR Rp 2 jutaan. Hal ini karena Rp 120 ribu itu setara dengan 6% dari pendapatan. Satu angka yang cukup fantastis bukan karena bisa untuk jajan 1 lusin bakso.

Baca juga: Dampak Kenaikan BBM

Beruntunglah Bagi Kamu yang Bukan Karyawan

Lain cerita bagi mereka yang lepas dari status karyawan bergaji UMR. Terutama mereka yang telah mandiri dan miliki usaha sendiri.

Meski tidak miliki aset besar selama pendapatan tidak kurang dari UMR dan masih bisa digenjot mungkin itu lebih beruntung. Salah satu strategi yang bisa dipilih tentu saja menaikkan target bulanan.

Saya pribadi selaku tenaga lepas atau freelancer menyikapi naiknya harga BBM lebih wise (harapannya). Mengubah mindset, bila dulu sebelum BBM naik target satu bulan itu harus menghasilkan 4xUMR dan kini harus dijadikan 5xUMR.

Perihal tercapai diangka berapa itu tidak menjadi soal. Toh apa yang namanya target adalah sesuatu yang hendak dicapai bukan.

Menjadi seorang blogger atau freelancer telah saya pilih. Meninggalkan jabatan yang cukup prestise di sebuah perusahaan dan meyakini bahwa saatnya tiap individu bisa mengerjakan apa yang mereka sukai.

Terkesan naif, tapi kekuatan sebuah cita-cita atau mimpi itu tidak akan bisa dibendung selama yang bersangkutan memiliki keyakinan. Di mana hidup bukan hanya untuk materi tapi lebih dari itu ada yang harus diperjuangkan.

Baca juga: Cara Mendapat Subsidi Pemerintah

Saatnya Kerja Cerdas Hindari Kerja Keras

Saat ini bagi saya pribadi bisa jadi kerja keras itu telah mulai ditinggalkan dan saatnya kerja cerdas. Kerja keras yang identik dengan energi yang lebih atau menghabiskan waktu lebih banyak daripada yang lain.

Dulu, saya beranggapan dengan bekerja lebih lama akan memberi hasil lebih baik. Namun faktanya tidak, kini setiap orang bisa menghasilkan angka yang sama dengan waktu yang relatif lebih singkat.

Semisal saya pribadi, dulu bisa jadi saya akan bekerja lebih dari 15 jam. Delapan jam kerja di kantor dan sisanya bekerja di rumah untuk produksi konten.

Saat ini bagi kamu yang kebetulan main ke rumah saya bisa jadi dalam satu hari kerja efektif itu hanya sekitar 4 hingga 5 jam. Selebihnya akan menghabiskan waktu lebih banyak bersama keluarga dan tentunya jalan-jalan.

Sisanya bisa jadi cari peluang, apa yang bisa dikerjakan dan menghasilkan cuan dengan cepat. Kalau ditanya apakah pernah buntung tentu sering.

Bahkan tak jarang sengaja masuk ke jurang dan berharap lepas untuk kemudian dapat jackpot. Tidak disarankan memang kecuali miliki mental untuk merugi.

Baca juga: Menjadi Full Time Blogger, Siapa Takut

Kalau kamu penasaran hal-hal apa saja yang coba saya lakukan mungkin bisa japri saya saja. Jangan sampai diumbar dan nanti menjadi “racun” bagi yang lain.

Akan tetapi sebelum sampai pada tahap itu ada baiknya untuk setting atau ubah mindset, bahwa apa yang terjadi dan akan terjadi itu hanya 2B. Kalau tidak Berhasil artinya sedang Belajar dan bila masih bebal bisa mencoba kembali.

Pun demikan dengan adanya momentum kenaikan BBM ini yang artinya kelak akan ditandai dengan adanya kenaikan kebutuhan lainnya. Harus membalas dengan cara positif dan produktif tentunya.

Tidak perlu mengumpat atau mengatakan mereka tidak becus bekerja. Anggap saja ini satu tantangan untuk satu level lebih tinggi. Menjadi penanda bagi siapa saja untuk naik kelas.

Joko Yugiyanto

Sehari-hari bekerja sebagai penulis lepas dan bila kamu ingin order sesuatu bisa kontak saya di 087838889019

Tags

Related Post

Tinggalkan komentar