Indahnya Toleransi Terhadap Perbedaan Bagi Blogger

Dalam beberapa pekan ke depan, bisa dipastikan nuansa politis merambah berbagai bidang. Pemilukada serentak disusul pilpres seolah menjadi kue nan legit untuk disantap bagi para

Joko Yugiyanto

Dalam beberapa pekan ke depan, bisa dipastikan nuansa politis merambah berbagai bidang. Pemilukada serentak disusul pilpres seolah menjadi kue nan legit untuk disantap bagi para blogger.

blogger jakarta
bloggerjakarta.com

 

Bagi blogger yang bermain politik praktis tentu saja menjadi pihak yang diuntungkan. Terlepas partai menang atau kalah bagi seseorang yang bisa menggunakan momentum ini akan mendulang emas.

Terlebih bagi para blogger dan sejawatnya semisal influencer atau buzzer. Pesta lima tahunan ini akan menjadi klimaks siapa sejatinya mereka.

Kita yang hadir sebagai akibat dari kegelisahan harus mulai menentukan sikap. Jangan menjadi serdadu di dunia maya hanya karena godaan sesaat.

Meramu perbedaan menjadi sinergi atau sebaliknya perpecahan. Kalau saya secara pribadi tentu lebih memilih menjadi blogger yang bersinergi.

Berupaya menyajikan bacaan yang menyejukkan bagi pembaca. Cukuplah median mainstream yang bermain karena memang bisa jadi mereka adalah underbound partai.

Bagaimana toleransi terhadap perbedaan yang dulu gencar disuarakan sosok Gus Dur kembali digaungkan. Perbedaan bukan alasan untuk saling menjatuhkan.

Perbedaan justru akan memperkaya khasanah bangsa, seni dan budaya. Toleransi terhadap perbedaan bukan hanya ada di mulut tapi benar-benar terwujud dalam sikap dan tingkah laku.

Agama, norma, adat istiadat mengajarkan untuk menghargai dan mentoleransi perbedaan masing-masing individu. Tak ada alasan untuk saling unjuk diri merasa paling benar, hebat dan sementara.

Setiap individu bolehlah memilih satu partai dan satu kandidat presiden. Tapi akan menjadi tidak boleh hanya gara-gara beda pilihan akan terjadi gesekan atau friksi.

Kita sebagai warga biasa apa untungnya bila hal itu terjadi. Tidak ada keuntungan atau nilai plus sama sekali. Yang ada menang jadi arang kalah jadi abu.

Blogger salah satu pihak yang akan turut berperan apakah ia akan mampu mengawal toleransi terhadap perbedaan. Apakah ia mampu menjadi sosok yang menjembatani antara pihak yang berkepentingan.

Tak perlu menjadi orang besar atau sempurna. Minimal setiap blogger menghadirkan karya yang berimbang dengan menyertakan ruh Pancasila dan UUD 45 demi keutuhan bangsa.

Mari kita songsong pesta demokrasi dengan sukacita untuk bangsa dan negara yang lebih baik.

 

 

Joko Yugiyanto

Sehari-hari bekerja sebagai penulis lepas dan bila kamu ingin order sesuatu bisa kontak saya di 087838889019

Related Post

Tinggalkan komentar