Jogja masih seperti biasa dalam kondisi tidak menentu. Kadang panas dan tiba-tiba hujan, pun sebaliknya bisa berubah 180 derajat. Namun, hari itu saya sudah ada rencana untuk berkunjung ke La Li Sa Farmers Village.
Satu destinasi baru yang ada di Bantul, tepatnya ada di Jalan Wates KM 14, Klangon, Sedayu. Untuk menemukannya pun tidak sulit karena memang saya dulu pernah kuliah di Jalan Wates KM 10 tepatnya Universitas Mercu Buana Yogyakarta.
La Li Sa Farmers Village ini menjadi destinasi baru karena baru launching kali pertama 9 Desember 2022 lalu. Sejatinya, saya bersama kawan-kawan dari komunitas Yogyakarta Local Guide ingin datang pas soft opening tersebut tapi urung terlaksana.
Dan kami sepakat menjadwal ulang untuk datang pada Minggu, 29 Januari 2023 lalu. Melihat lebih dekat tempat berburu foto dengan nuansa ala Belanda yang begitu iconik.
Cerita Saya Mulai Dari Sini
Waktu menunjukkan pukul 12.00 WIB dan Godean masih cukup terik. Mencoba mengerjakan beberapa tulisan lagi untuk meluncur pukul 13.15 WIB.
Harapannya tentu saja sebelum pukul 14.00 WIB telah tiba di La Li Sa. Tak perlu waktu lama untuk tiba di lokasi karena dalam kondisi lancar tidak lebih dari 30 menit.
Hanya saja sepanjang perjalanan cuaca tidak menentu. Ada sebagian yang cukup terik, ada yang rintik dan ada yang gelap.
Mencoba mencari alternatif untuk tiba ditujuan tanpa kena air hujan. Berbekal pengamatan sesaat maka bisa mengambil Jalan Godean kemudian perempatan pasar ke selatan hingga nulis dan ambil kanan kemudian kiri.
Tak perlu waktu lama sudah tiba di subsektor Polsek Sedayu dan tinggal beberapa ratus meter untuk tiba di lokasi yang disepakati. Meski sudah merasa berangkat paling akhir ternyata masih berada diurutan no 2.
Bisa jadi karena kawan-kawan yang lain memang tinggal cukup jauh dari Sedayu maka membutuhkan waktu yang relatif lebih panjang. Belum lagi bila mereka bertemu dengan hujan harus meneduh.
Tak hanya itu saja, pas waktu itu ada konvoi salah satu partai yang memaksa harus menepi bila pas-pasan. Nggak mau bukan kalau ngotot dan harus tersisih dengan rasa sakit.
La Li Sa Farmers Village Jogja
Bagi kamu yang doyan berburu keindahan atau spot foto menarik bisa jadi sudah berada di tempat ini. Atau bila belum kesampaian maka destinasi ini menjadi salah satu target yang harus dicapai.
Tak salah memang karena mereka menyediakan beberapa spot menarik yang bisa dipilih. Selain ada banyak spot foto yang bisa digunakan dengan cuma-cuma alias gratis masih ada fasilitas pendukung yang lengkap dan mumpuni.
Sebut saja area parkir yang luas, mau bawa motor, mobil pribadi, bus hingga truks bisa parkir dengan baik. Toilet yang bersih dan nyaman juga ada.
Mau sholat atau berdoa sembari menunggu waktu pun ada musola yang representatif. Berada di sini dan perut lapar pun bukan satu masalah.
Selain ada resto prasmanan dengan menu ala nusantara masih ada a la carte yang menyediakan menu western dan Asia. Atau ingin jajan cemilan di foodstall pun ada.
Hal Menarik yang Bisa Dilakukan
Cukup lama saya dan beberapa kawan di tempat ini. Di dalam restoran (karena waktu itu hujan) kami bisa bercengkrama tentang apa saja.
Ruang yang semi terbuka membuat angin masuk begitu terasa. Beruntung hujan hanya dalam hitungan menit dan setelah itu cerah kembali.
Di tempat ini saya bertemu dengan salah seorang kawan dari Yogyakarta Local Guide. Namanya mas Wikrama Satyadarma dan beliau adalah seorang dokter hewan.
Cukup menarik bisa berdiskusi panjang lebar tentang banyak hal. Dan bersamanya pula saya diselamatkan dari perburuan gambar.
Maklum saja skill foto yang ia miliki cukup baik sehingga setiap jepretan bisa tampil apik. Dua foto yang saya gunakan ditulisan ini adalah contoh nyata dari tangan dinginnya.
Selain bisa foto-foto ditempat ini bagi yang miliki anak balita bisa mendapat pengalaman tak terlupakan. Apalagi kalau bukan bermain dengan kelinci sembari memberi makan dengan wortel.
Atau kalau kamu suka jajan es krim ala Italia. Jangan lupa untuk jajan my gelato yang rasanya sudah pasti enak.
Sebelum pulang jangan lupa mampir di galeri UMKM yang ada di dekat pintu keluar. Ada ribuan produk dari pengrajin yang ada di wilayah Jogja hadir di tempat ini. Menjadi oleh-oleh terbaik untuk mereka yang ada di rumah
Waktu menunjukkan pukul 16.16 WIB dan saatnya pulang. Langit kembali mendung dan sedikit meneteskan airnya.
Pelan tapi pasti ku pacu Honda Beat untuk segera tiba di rumah. Maklum saja sore itu ada acara genduri di rumah. Ingin segera pakai sarung dan menyambut para tamu.