Selalu ada hikmah yang bisa diambil dari sebuah peristiwa. Tak terkecuali berbagai peluang dari pandemi yang bisa dipilih bagi mereka yang cukup jeli.
Dirumahkan atau dihentikan sementara dari perusahaan bukan akhir dari segalanya. Justru karena ini saya bisa lebih up skills karena satu kali 24 jam saya bisa fokus dan bekerja dengan apa yang saya senangi.
Benar bila mayoritas orang bekerja itu mengejar karir tapi bukan kesalahan pula bila tanpa karir pun orang bisa sukses. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya orang yang justru moncer karena pandemi.
Pandemi memaksa siapa saja untuk lebih kreatif dan inovatif. Pastinya lebih bisa menangkap setiap peluang untuk dijadikan uang.
Unpaid Leave Sejak Awal Bulan April
Mungkin bagi mereka yang hidup sebatas dari gaji atau upah dari perusahaan akan terasa berat begitu tahu esok harus tidak bekerja karena Covid-19. Namun bagi mereka yang lincah pastinya akan langsung bisa berpikir apa yang kemudian bisa dilakukan.
Pun demikian dengan saya, selain bekerja sebagai Human Capital Business Partner (HCBP) kebetulan memiliki hobi menulis. Selain itu jauh sebelum menyandang HCBP telah lebih dulu mengenal dunia tulis menulis.
Usai pulang dari kantor pun saya menyusun sejumlah rencana kira-kira peluang dari pandemi itu apa saja. Lebih tepatnya adalah peluang yang bisa membantu saya tetap survive tinggal dirantau meski tidak memiliki pekerjaan tetap.
Kala itu saya tidak berani berharap segera masuk bekerja karena Covid-19 telah melumpuhkan beberapa negara. Namun demikian hidup harus terus berjalan, artinya saya tetap harus berpikir untuk bertahan pekerjaan apa yang bisa dikerjakan.
Ingat betul kala itu 3 bulan pertama mengalami ketakutan teramat sangat untuk keluar rumah. Cukup ada di rumah dan kunci pintu, mengisolasi dari lingkungan luar agar tidak ada potensi paparan virus corona.
Bekerja Dengan Hobi
Jujur satu pekerjaan yang bisa membuat saya bahagia adalah menulis. Dengan menulis saya bisa menuangkan semua kegelisahan yang ada dalam diri.
Tak salah juga bila blog ini saya katakan sebagai tempat sampah atau tempat menuangkan unek-unek. Ada banyak cerita yang bisa jadi tidak mutu akan ditemukan ditempat ini.
Menulis adalah satu pekerjaan atau kegiatan yang membuat saya terus bersemangat. Hal ini karena untuk menulis saya dipaksa untuk lebih dulu belajar.
Ibarat kata kita ingin setetes air murni dihasilkan dari penyulingan tentu butuh bahan baku yang cukup banyak. Proses tidak akan membohongi hasil juga bisa menjadi mantra yang efektif untuk terus menulis.
Fulltime Blogger sebagai Peluang dari Pandemi
Selama awal pandemi itu pula saya berani mengatakan sebagai fulltime blogger. Satu profesi yang sejak dulu diidamkan tapi tidak kunjung terwujud.
Untuk menjadi seorang blogger pun tidak membutuhkan kualifikasi yang muluk-muluk semisal pengetahuan di bidang IT. Ketika ditanya tentang dunia IT atau pemrograman bisa jadi saya hanya tahu sebatas tahu. Tidak lebih karena memang setiap hari sering berkecimpung dengan kawan-kawan programmer.
Bila mereka yang murni seorang programmer tentu untuk menghasilkan sesuatu harus melakukan coding dari nol. Sementara itu saya bisa jadi hanya tahu kulitnya saja.
Beruntung saat ini ada banyak cara membangun website. Bahkan tanpa tahu coding sedikitpun bisa memiliki situs yang ciamik dan tugas kita cukup mengisi konten saja.
Seorang fulltime blogger pun kini tidak bisa dipandang sebelah mata. Ada banyak orang-orang di sekitar yang telah membuktikan. Dengan bekerja di rumah pun mereka bisa mendapat penghasilan hingga 2 digit.
Mereka yang sukses pun pastinya butuh jalan panjang. Tidak mudah tapi pastinya bisa dilalui selama ada konsistensi untuk terus mencoba dan lebih baik.
Bagi kamu yang masih bekerja maka syukurilah karena perusahaan masih kuat menggaji. Namun jangan lupa untuk sempatkan investasi digital dan saat ini tentu ada banyak pilihan.
Sementara itu bagi yang belum bekerja ada baiknya untuk benar-benar fokus menangkap peluang dari pandemi. Salah satunya dengan menjadi fulltime blogger karena pekerjaan ini bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja.
Untuk menjaga semangat tidak kendor maka investasi itu harus benar-benar dilakukan. Tujuannya agar semangat untuk terus menggapai mimpi itu tetap menyala.
Pastikan untuk memiliki domain atas nama sendiri dan hosting agar aset digital tersebut senantiasa digenggaman. Harganya tidak harus mahal tapi yakinkan tetap berkualitas.
Berkenalan dengan Penyedia Hosting dan Domain
Tak ingin bermain setengah hati, maka saya pun berburu penyedia domain dan hosting murah. Tak harus yang wah, minimal blog yang saya kelola bisa tampil dengan baik.
Kini ada banyak penyedia hosting yang tergolong baru tapi mereka mampu menunjukkan kualitas. Bahwa mereka memberikan servis atau layanan terbaik bagi semua pelanggan.
Ada banyak ekstensi domain yang bisa dipilih. Selain itu mereka juga menyediakan hosting berbagai varian dari kapasitas kecil hingga yang besar. Semua itu pastinya memudahkan bagi kita untuk menyesuaikan budget yang ada.
Keunggulan lain yang ditawarkan para pemain baru ini sudah pasti ada promo yang hampir ada di tiap bulannya. Cukup pantengin sosial media mereka dan dapatkan penawaran menarik.