Tidak Sekokoh dulu, Apakah ini Tanda-Tanda Menua?

Tak perlu ulang tahun untuk mengingat usia bertambah. Dengan berkaca pun saya ingat betul bila tiap hari usia kian bertambah atau dalam bahasa sederhana adalah

Joko Yugiyanto

Tak perlu ulang tahun untuk mengingat usia bertambah. Dengan berkaca pun saya ingat betul bila tiap hari usia kian bertambah atau dalam bahasa sederhana adalah tanda-tanda menua. Rambut yang dulu hitam lebat tebal kini telah memutih.

tanda-tanda menua
jokoyugiyanto.com

Tak pernah menyangka sebelumnya bila rambut memutih secepat ini. Tak ada yang disesali, yang ada kemudian adalah refleksi apa yang telah dilakukan selama ini apa cukup baik.

Bila memang baik maka sudah pasti diteruskan. Jika belum maka ada baiknya ditingkatkan. Tak pernah tahu kapan sisa waktu berakhir.

Tanda-Tanda Menua

Tanda-tanda ini akan mudah ditemukan bagi mereka yang sadar akan ada kehidupan lain yang akan datang. Lain cerita bila ia tidak siap maka akan melakukan segala rupa untuk membohongi diri sendiri.

Bisa jadi dengan merubah warna atau menambah suplemen. Orang lain bisa dibohongi tapi saya yakin siapapun itu tidak bisa membohongi diri sendiri. Sekali mencoba pasti akan merasakan jiwa yang kosong.

Tua atau muda itu subjektif dan bisa jadi itu hanya berpatongan pada angka semata. Jauh lebih penting adalah bagaimana kita bisa bahagia dalam tiap masa itu.

Baca juga: Q n A Joko Yugiyanto

Hanya saja ingat, tanda-tanda menua atau waktu akan habis itu setidaknya ada 3 hal:

1. Rambut memutih

Tanda-tanda ini saya dengarkan beberapa bulan lalu saat sholat Jumat di masjid yang ada di Jakarta Utara. Dalam kesempatan itu disampaikan bahwa rambut memutih atau uban itu bisa menjadi pengingat bagi siapa saja.

Telah melalui titik tertinggi dan saatnya kembali ke peraduan. Usia seseorang memang tak ada yang tahu, yang bisa kita lakukan adalah melakukan apa yang terbaik di sisa waktu yang ada.

Atau mungkin ini bisa jadi anugrah dari Alloh SWT. Beberapa tahun yang lalu saya memiliki seorang atasan, usianya tak jauh beda dengan saya. Saat itu rambut saya belumlah memutih dan dengan polosnya bertanya.

“Kenapa rambut bapak bisa putih padahal usia masih 30-an?” Dan jawaban beliau cukup mengejutkan dimana rambut putih yang ia miliki membuatnya semakin percaya diri bila bertemu klien atau mitra yang rata-rata usianya diatas 50 tahun.

Bila saja rambutnya masih hitam dan memberikan pelatihan atau menjadi konsultan bagi mereka yang memiliki pengalaman jauh lebih banyak bisa susah diterima. Tapi bila mereka memiliki kesamaan maka rasa percaya itu di dapat.

Pada kesempatan itu dalam hati saya mengatakan, ‘keren juga bila saya punya rambut putih, unik dan beda’. Kini benar adanya, belum mengkhatamkan usia 40 dalam sekejap rambut telah memutih hampir semua.

2. Fisik tak sekuat dulu

Saya percaya seseorang ketika menua itu akan ditandai dengan kemampuan fisiknya yang menurun. Hal itu kurasakan betul. Dulu acapkali saya ada kegiatan di hutan, gunung, sungai dan pantai tak pernah ada masalah.

Dingin yang teramat sangat pun dirasakan sebagai sesuatu yang biasa. Tapi kini berada di dalam ruangan ber-AC pun saya badan sudah terasa sakit.

Dulu berjalan berhari-hari pun sesuatu yang biasa, kini berjalan beberapa kilometer saja minta ganti rugi lebih. Cara yang bisa ditempuh tentu saja dengan pulang dan tidur sepuasnya.

Mungkin kini kesombongan saya pun menghilang begitu tidak sanggup menikmati rasa sakit. Padahal dulu rasa sakit dianggap sebagai satu proses yang harus dilalui.

Belasan tahun silam, saya bisa bekerja 12 jam dengan beban belasan kilogram. Besi-besi panas yang tingginya lebih tinggi dari tubuh saya pun menjadi makanan sehari-hari.

Kini sedikit saja kepanasan atau kelelahan wajah ini langsung memerah. Siapapun bisa jadi iba betapa lemahnya saya.

3. Lupa mohon bantu lengkapi

Untuk tanda yang ketiga ini saya lupa namanya. Mungkin ada kawan yang mau bantu isi di kolom komentar. Nanti akan saya tambahkan.

Tanda-tanda menua lainnya

Bisa jadi tanda-tanda menua ini masih banyak karena pastinya tiap orang ada versinya. Tak ada yang salah karena ini semua menjadi pengingat bagi diri sendiri bukan untuk yang lain.

Kalau kamu mau jujur, coba lihat kaca dan temukan berapa tanda-tanda itu yang nampak. Bisa jadi simbol-simbol ini tidak muncul berbarengan karena satu dan lain halnya.

Bila masuh kurang percaya akan tanda-tanda menua ada di depan mata maka ambil dompet dan lihat KTP, silakan lihat di belakang bila tidak pede.

Joko Yugiyanto

Sehari-hari bekerja sebagai penulis lepas dan bila kamu ingin order sesuatu bisa kontak saya di 087838889019

Tags

Related Post

Tinggalkan komentar