Cerita Cinta, Dari Facebook ke Pernikahan dan Kamu Bisa kok

Hidup mati jodoh rejeki tak ada yang tahu. Pun demikian apa yang terjadi dengan seseorang. Disini saya ingin mencoba bercerita kembali tentang cerita cinta yang

Joko Yugiyanto

Hidup mati jodoh rejeki tak ada yang tahu. Pun demikian apa yang terjadi dengan seseorang. Disini saya ingin mencoba bercerita kembali tentang cerita cinta yang bisa di bilang unik.

cerita cintaku
jokoyugiyanto.com

Dikatakan unik memang karena tak lazim. Kami menikah tanpa berproses seperti yang lainnya. Kadang kamipun hanya bisa tersenyum bila ingat itu semua.

Cerita cinta bermula kala kali pertama diputuskan oleh cewek saya yang bernama Nura. Kalau tidak salah kejadian tersebut terjadi pada 18 April 2015 sekira pukul 19.00 WIB. Anehnya tak perlu waktu lama ternyata begitu mudah move on.

Hal ini dibuktikan tidak lebih dari 2 jam telah mendapat pengganti. Bukan hanya sebatas pacar tapi calon istri karena komitmen kami kala itu adalah menikah.

Sosok perempuan yang bisa dibilang apes (mungkin kata orang) dan dia adalah adalah Lina. Sedang bagi saya adalah sebuah keberuntungan dimana tiba-tiba ada seorang wanita rela mendampingi masa tua.

Perempuan yang sama sekali belum dikenal. Wanita yang sama sekali belum pernah di temui karena memang hanya melihat di sosial media berupa facebook.

Dengan pengalaman saya ini, bolehlah kalian yang masih jomblo berburu pasangan di sosial media. Bukan perkara susah selama kita mau jujur apa adanya. Tak ada yang ditutupi karena memang semua begitu.

Setelah malam itu, hubungan kami makin intens via telpon, sms, blackberry messsenger atau whatsapp. Tiada hari tanpa saling kabar. Bisa jadi selama 1 hari kami berkomunikasi lebih dari 20 jam.

Satu hal yang tak masuk akal tapi benar-benar terjadi. Ia pula yang memberi semangat untuk terus berusaha. Selama tidak bekerja dan mencoba membangun usaha kecil-kecilan ia pula yang mendukung.

Hal lain yang membuat saya bangga sebagai lelaki adalah dengan jantan menemui dan melamar langsung kepada orang tuanya. Tanpa pernah bertemu sekalipun saya yakin untuk mengajak anaknya menikah.

Hingga pada suatu ketika harus ada pilihan harus mengejar mimpi. Saya yang ke Jakarta atau ia yang ke Jogja. Tak butuh waktu lama saya pun mendapat pekerjaan di Jakarta.

Setelah itu hubungan kami makin lancar. Saya yang bekerja di Slipi dan ia yang bekerja di Kuningan Jakarta Selatan. Hampir setiap akhir pekan kami menghabiskan waktu bersama.

Namanya orang tua, mungkin orang tua kami sama-sama kolokan dan memaksa kami untuk langsung menikah. Tak butuh waktu lama hari H telah ditentukan berdasar penanggalan Jawa.

Waktu yang sangat mepet tentu membuat kami ketar-ketir. Tak ada jalan lain selain mengggunakan tabungan yang ada dan harus meminjam uang dari saudara. Beruntung pula saat itu adsense blog Kanal Jogja meledak dimana jelang nikah bisa cair Rp 5.4 juta.

Tak kurang dari Rp 50 juta uang pun terkumpul. Berharap cukup untuk dua agenda baik di rumah laki-laki maupun perempuan. Benar saja ternyata uang tersebut cukup untuk membiayai pernikahan kami.

Usai pesta tentu PR kami adalah mengembalikan sejumlah uang yang  dipinjam. Bak sebuah keajaiban dimana uang Rp 35 juta yang di pinjam bisa lunas dalam tempo kurang dari 1 tahun.

Kini kami sudah tidak berdua lagi tapi bertiga dengan buah hati yang bernama V Abhiraj Jurnalistika. Satu nama yang tidak pernah terpikir karena sebelumnya saya hanya menyiapkan satu nama untuk anak perempuan. Ku pilih nama Berani Mencoba dan hingga kini nama itu belum kami gunakan.

Cerita cinta ini akan terus mengalir dan biarkan catatan ini menjadi jejak digital untuk anak cucu kelak. Kini masih ada satu PR yang harus ku selesaikan. Pulang ke Jogja dan membangun rumah tangga yang utuh. Jakarta dan sekitarnya cukup jadi cerita bagi anak-anakku kelak.

Joko Yugiyanto

Sehari-hari bekerja sebagai penulis lepas dan bila kamu ingin order sesuatu bisa kontak saya di 087838889019

Related Post

Tinggalkan komentar