Jangan Pernah Menjadi Mahasiswa Biasa atau Siap di Tinggal Zaman

Sedih rasanya bila kita memiliki kandidat yang harusnya bisa di kader untuk menjadi pemimpin masa depan tapi tumbang di jalan. Bukan karena minim penalaran atau

Joko Yugiyanto

Sedih rasanya bila kita memiliki kandidat yang harusnya bisa di kader untuk menjadi pemimpin masa depan tapi tumbang di jalan. Bukan karena minim penalaran atau intelegensi tapi dari apa yang saya amati rata-rata mereka adalah mahasiswa biasa.

stembayo hiking club
dokumen stembayo hiking club

Saya katakan biasa karena ritusnya hanya sebatas kampus, kos dan kantin. Tak ada nilai lebih yang membuat mahasiswa tersebut terasah kompetensinya. Berbicara tentang sarjana dapat dikatakan melimpah ruah.

Generasi micin, mungkin itu yang sering kita dengar dimana mereka rata-rata adalah anak yang ngaku milenial. Tanpa proses ingin hasil optimal dan itu tentu saja hal mustahil.

Ribuan sarjana tercetak setiap tahun tapi sayang minim kompetensi. Sarjana rata-rata atau sarjana kebangyakan mungkin itu istilah yang pas untuk menggambarkan kondisi pencari kerja saat ini.

Tak ada CV yang indah dengan berbagai nilai lebih. Mereka mayoritas hanya mencantumkan asal sekolah dan kemampuan teknikal semisal penggunaan microsoft office atau bahasa.

Kalaupun ada yang mencantumkan pernah ikut organisasi hanya sebatas anggota tim hore. Sangat jarang ditemukan mereka adalah orang yang benar-benar exist. Dalam artian benar terjun mengurusi sebuah organisasi atau kepanitiaan.

Managemen Trainee Program (MTP) atau Organizational Development Program (ODP) kini mungkin hanya menjadi ladang bagi segelintir eks mahasiswa anti mainstream atau yang tidak termasuk sarjana rata-rata. Bila menjadi sarjana kebanyakan yang bermodal IPK 3 koma kemungkinan akan tumbang.

Tak cukup hanya bermodal intelegensi semata. Baik MTP atau ODP membutuhkan kompetensi lebih dari sekedar otak encer. Mereka kelak akan dicetak menjadi pemimpin masa depan yang bukan hanya menyelesaikan tugas yang diberikan perusahaan tapi juga menjadi ibu / bapak bagi tim yang ada di bawahnya.

Kompetensi yang tidak bisa dicetak secara instan untuk menjadi seorang pengayom. Dimana setiap karyawan yang ada di bawahnya merasa nyaman dan terlindungi. Bukan menjadi seorang yang nge-bos-i yang sebatas bisa menyuruh staf semata tapi benar-benar bisa menjadi contoh atau panutan.

Menjadi warning bagi siapa saja yang kini sedang menempuh bangku kuliah. Tidak terkecuali kamu bila faktanya saat ini masih menjadi mahasiswa. Jangan latah untuk menjadi mahasiswa kebanyakan.

Yang ada kemudian hanya menjadi sarjana minim kompetensi dan tak laku di dunia kerja. Tak laku di dunia kerja dan memiliki mental wirausaha tentu menjadi lebih baik karena akan senantiasa menempa diri.

Namun apesnya bila menjadi karyawan tak memiliki kompetensi yang memadai dan tak memiliki keberanian memulai usaha. Yang ada kemudian tentunya menjadi beban negara. Bagaimana tidak usai menyandang gelar sarjana masih kebingungan menentukan arah.

Sebelum terlambat kini ada baiknya untuk menentukan sikap untuk menjadi mahasiswa tak biasa dengan segudang kegiatan. Banyak hal yang bisa dipilih baik itu melalui organisasi kampus atau non kampus.

Pilih yang paling sesuai dengan minat dan hobi. Syukur-syukur menjadi passion dan kelak akan membawa sukses di dunia kerja.

Secara sederhana di kampus bisa mengikuti organisasi semisal Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) atau Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM). Bila dirasa organisasi intra kampus tersebut kurang sesuai passion bisa pilih organisasi mahasiswa diluar kampus yang macam dan jenisnya cukup beragam.

Bila ternyata masih juga belum ditemukan bisa bergabung dengan sebuah komunitas yang lebih kurang programnya mirip UKM. Setelah bergabung jangan berhenti hanya menjadi anggota semata.

Aktif ikuti kegiatan dan calonkan diri untuk menjadi ketua atau pemimpin. Hal tersebut selain akan melatih tanggung jawab juga akan mengasah kemampuan seseorang mulai dari kepemimpinan, komunikasi, pengambilan keputusan hingga responbility.

Bila telah mencapai jabatan tertinggi dalam sebuah organisasi maka sedikit banyak kamu akan dilirik perusahaan. Tak ada lagi sarjana yang mengeluh kenapa saya sulit mendapat pekerjaan karena mereka memang akan diburu dan disiapkan menjadi pemimpin masa depan.

Tak percaya, silakan cek mereka yang rata-rata memiliki jabatan dan mampu memimpin tim rata-rata adalah eks mahasiswa tak biasa.

Joko Yugiyanto

Sehari-hari bekerja sebagai penulis lepas dan bila kamu ingin order sesuatu bisa kontak saya di 087838889019

Related Post

Tinggalkan komentar