Akankah Google Tutup Blogger Menyusul Google Plus

Sebagai pengguna blogger atau domain blogspot.com tentu ada ketakutan bilamana suatu saat platform ini akan di tutup menyusul Google Plus yang direalisasi per 1 April

Joko Yugiyanto

Sebagai pengguna blogger atau domain blogspot.com tentu ada ketakutan bilamana suatu saat platform ini akan di tutup menyusul Google Plus yang direalisasi per 1 April 2019 lalu. Bukan tanpa alasan bila Google tutup blogger.

domain blospot
blogger.com

Faktanya telah ada beberapa layanan yang sebelumnya di tutup raksasa internet yang bermarkas di California maka bisa jadi nasib serupa terjadi. Namun saat ini tak perlu kuatir karena wacana penutupan belum ada dan tentunya butuh proses panjang.

Tapi sekali lagi dalam bisnis semua bisa saja terjadi seketika tanpa permisi. Sebagai perumpamaan, saya pengguna blogger ini hanyalah anak kos yang numpang pada induk semang tanpa biaya sama sekali. Dan bila suatu saat si pemilik mengusir dan menetapkan biaya tentu hal yang lumrah.

Pengandaian diatas tentu sangat jelas, dimana kita sebagai pengguna blogger sejatinya harus membayar bila ingin menikmati fasilitas.

Fakta menunjukan setidaknya hingga kini Google telah menutup 5 layanan miliknya. Dua layanan yang di tutup tahun 2016 adalah Google Code dan Picasa. Menariknya di 2019 ini Google telah menutup 3 layanan yakni goo.gl, Webmaster Tools dan Google Plus.

Adapun informasi yang ada, layanan tersebut ditutup karena sepi pengguna dan tidak ada pembaruan. Praktis menurut perusahaan hal tersebut hanya akan menimbulkan kerugian karena pemasukkan tidak ada.

Selanjutnya bila dikemudian hari bila domain blogspot.com dari blogger akan ditutup maka hal tersebut pun tak dapat dielakkan. Bila di lihat dari beberapa fakta yang ada setidaknya pengguna kini tidak menemukan pembaruan yang siginifikan.

Template bawaan terkesan monotan dan ala kadarnya. Beruntung diluar sana banyak orang yang mampu mendesain template dengan baik. Selanjutnya aplikasi blogger dalam tampilan mobile juga tidak semenarik kompetitor.

Konsep AMP yang telah diwacanakan sejak dulu pun belum bisa berjalan dengan mulus. Bila tidak percaya mungkin yang punya blogger bisa mencobanya. Bisa jadi ada sebagian tampilan yang kurang sempurna.

Perlu diketahui ternyata blogger tidak di terima semua negara. Bahkan pada tahun 2010 silam layanan blogger setidaknya di blokir di 25 negara. Hal ini disampaikan Rachel Whetstone, Vice President Google of Global Communications and Public Affairs, dalam blog resmi Google.

Belajar dari ketidakpastian tersebut maka untuk mengantisipasi saya memilih mengelola 5 blog dengan beda platform. Tiga berplatform blogger mulai personal blog Lina Muryani, Wisata Lokal Indonesia dan Kanal Jogja versi bule.

Selanjutnya saya juga menggunakan wordpress dengan hosting sendiri untuk blog personal Joko Yugiyanto dan Kanal Jogja versi Indo. Perbedaan platform ini selain alasan keamanan dan eksperimen tentu untuk hemat biaya.

Seperti yang diketahui bahwa pengguna blogger saya cukup mengeluarkan biaya untuk domain saja. Lain hal untuk wordpress selain menganggarkan biaya untuk domain sudah pasti harus tambah modal untuk sewa hosting.

Jadi bila mamang suatu saat nanti Google sedang tidak ramah dalam artian akan menutup layanan maka dengan segera saya bisa melakukan migrasi tanpa harus berpikir ulang.

Beda platform juga saya gunakan sebagai sarana belajar, pembanding satu sama yang lain karena seringkali penasaran. Proses yang sama menuai hasil yang berbeda dan ini tentu menjadi hal yang menarik bagi para praktisi nara blog.

Bila kemudian di tanya apakah Google akan tutup saya pun tidak bisa menjawab. Tapi kita sebagai pengguna mungkin bisa mulai berpikir dan melakukan tindakan preventif agar aset kita terjaga.

Joko Yugiyanto

Sehari-hari bekerja sebagai penulis lepas dan bila kamu ingin order sesuatu bisa kontak saya di 087838889019

Related Post

Tinggalkan komentar