Benarkah saya Absurd?

Pertanyaan itu berulang kali muncul dalam benak saya sebagai akibat beberapa teman, rekan kerja dan orang disekitar mengatakan saya absurd. Secara spontan mereka yang tidak

Joko Yugiyanto

Pertanyaan itu berulang kali muncul dalam benak saya sebagai akibat beberapa teman, rekan kerja dan orang disekitar mengatakan saya absurd.

Secara spontan mereka yang tidak saling mengenal memiliki persepsi yang sama. Yang menduga jiwa dan pikiran dalam hati ini tidak seperti pada umumnya.

Penasaran dan mencoba mencari jawab tentang apakah saya absurd. Tak dapat disalahkan bila beberapa diantara mereka mengatakan saya absurd.

Seringkali munculnya ide atau gagasan diluar nalar seringkali menjadi pemantik. Selain itu rata-rata berkaitan dengan pilihan hidup dimana rata-rata mencari zona nyaman dan enggan menggambil tantangan.

Lain halnya dengan saya, dimana salah satunya telah bekerja di perusahaan cukup besar dan mapan pada akhirnya memilih resign. Jujur kala itu seringkali ada ketakutan bila berada dalam satu posisi tidak ada kesempatan untuk mencoba hal lain.

Masih berkaitan dengan pekerjaan yang erat dengan periuk. Selama ini tercatat berbagai bidang telah saya coba.

Tak ada hasil maksimal memang tapi setidaknya dari apa yang dikerjakan mampu bertarung dengan kerasnya hidup.

Pun demikian saat ini dimana berada dalam posisi nyaman. Selain bekerja dengan hati disini bisa memfasilitasi keinginan untuk terus jalan-jalan.

Maklum dari dulu sangat antipati dengan pekerjaan yang harus stay dalam satu lokasi. Membosankan dan memprihatinkan tentunya bila 10 atau 20 tahun yang akan datang baru disadari telah menua.

Selain di pekerjaan ini bisa memberi kesempatan untuk mengeksplore hal-hal baru. Betul bila bekerja itu mayoritas dengan pikiran tapi kadang tidak semua posisi memberi kesempatan untuk beride.

Diperusahaan ini juga masih memberi kesempatan yang cukup untuk berkumpul bersama keluarga. Hal ini saya tuliskan kenapa, seringkali mereka mengeluhkan berkurangnya waktu untuk keluarga membuat hubungan kurang harmonis.

Terakhir yang paling saya suka tentunya ada waktu untuk menulis atau ngeblog. Seringkali di waktu libur saya memaksimalkan waktu untuk mengurusi beberapa blog yang saya kelola.

Tercatat saat ini selain mengelola Blog Personal Joko Yugiyanto, masih ada Kanal Jogja dan Wisata Lokal Indonesia. Dengan tiga blog tersebut setidaknya saya bisa meninggalkan jejak digital.

Sesuatu yang akan terbaca mungkin 10 atau 100 tahun yang akan datang. Dan beberapa hal diatas tersebutlah yang seringkali menjadi dasar atas pernyataan saya absurd.

Kalaupun toh benar absurd, saya tak menyesal minimal dalam hidup ini berani memperjuangkan apa yang diyakini. Tak ada rasa menyesal dikemudian hari.

Jangan sampai ketakutan untuk lepas dari zona nyaman membuat seseorang terpenjara dalam rutinitas. Nah kalau kamu sendiri ni, berani nggak jujur meski kemudian akan ada orang yang mengatakan kamu absurd.

Joko Yugiyanto

Sehari-hari bekerja sebagai penulis lepas dan bila kamu ingin order sesuatu bisa kontak saya di 087838889019

Tags

Related Post

Tinggalkan komentar