Diabetes melitus tak pandang bulu dalam mengincar korbannya. Ya, penyakit ini juga bisa terjadi pada anak-anak!
Diabetes melitus adalah penyakit yang terjadi jika produksi insulin di pankreas mengalami gangguan. Kondisi yang juga dikenal sebagai penyakit kencing manis ini dapat terjadi pada siapa saja, tak terkecuali anak-anak.
Menurut penjelasan dr. Reza Fahlevi dari KlikDokter, jenis diabetes yang terjadi pada anak adalah diabetes tipe 1. Kondisi ini terjadi akibat keadaan autoimun yang merusak sel beta di pankreas, sehingga mengganggu produksi insulin.
“Diabetes tipe 1 dapat ditemukan pada usia berapa saja. Namun yang paling umum terjadi pada anak usia 4–6 tahun dan 10–14 tahun,” kata dr. Reza
Gejala Diabetes pada Anak
Gejala diabetes pada anak perlu dideteksi sejak dini. Dengan demikian, pengobatan yang tepat juga bisa diberikan dengan segera sehingga penyakit tak kunjung menyebabkan komplikasi.
Adapun gejala diabetes pada anak, antara lain:
1. Sering Kencing
Gula darah yang tinggi menyebabkan pengeluaran urine lebih banyak. Oleh karena itu, anak yang mengalami penyakit diabetes akan lebih serig buang air kecil dibandingkan anak sehat seusianya.
2. Sering Haus
Karena sering buang air kecil, cairan di dalam tubuh anak juga akan terkuras. Kondisi ini membuatnya lebih cepat haus, sehingga keinginannya untuk minum juga meningkat.
3. Selalu Lapar
Karena tidak memiliki cukup insulin untuk memproses gula darah, sel-sel tubuh jadi kekurangan ‘makanan’ untuk dapat berfungsi dengan optimal. Sebagai akibat dari kondisi ini, tubuh akan mengirimkan sinyal lapar ke otak secara berulang. Itulah mengapa penderita diabetes merasa lapar meski baru saja makan.
4. Perubahan Perilaku
Anak yang mengalami diabetes biasanya akan memiliki sifat yang lebih sensitif ketimbang sebelumnya. Selain itu, mereka juga akan mengalami kemerosotan prestasi di sekolah karena konsentrasinya berkurang.
5. Penurunan Kesadaran
Ini adalah gejala diabetes pada anak yang paling bahaya. Kondisi ini terjadi jika kadar gula darah pada anak terlalu tinggi dan pH darah terlalu asam. Pada kondisi ini, anak akan sering tidur hingga kehilangan kesadaran.
“Jika terjadi, anak harus segera dibawa ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut,” tutur dr. Reza.
Sebagai orang tua, Anda sebaiknya selalu memantau kondisi kesehatan anak secara berkala. Jika mendapati adanya gejala diabetes pada anak seperti yang telah disebutkan, sebaiknya Anda tak perlu sungkan untuk mengajak si Kecil berobat ke dokter. Semakin dini dideteksi dan diobati, kemungkinan penyakit untuk dikendalikan akan semakin tinggi!