Rani Mencoba

Mungkin ini kali ketiga saya mengedit tulisan ini. Alasan cukup sederhana entah kenapa artikel Rani Mencoba ini paling lama justru tidak ke index mesin pencari.

Joko Yugiyanto

Mungkin ini kali ketiga saya mengedit tulisan ini. Alasan cukup sederhana entah kenapa artikel Rani Mencoba ini paling lama justru tidak ke index mesin pencari.

v abhiraj jurnalistika
v abhiraj jurnalistika

Menulis tetap akan saya lakukan sebagai upaya untuk terus membaca dan belajar. Selebihnya bagaimana dengan cara menulis ini bisa menjaga hati tetap bahagia.

Mendapatkan kepuasan batin dimana bisa mengungkapkan apa yang ada di hati dan pikiran. Entah ada yang peduli apa tidak, tetap saja akan kukeluarkan.

Seperti kata orang, ternyata untuk kembali memulai sesuatu yang lama itu ternyata tidak mudah. Butuh kesabaran dan keyakinan kalau semua yang pernah ada bisa diraih kembali. Bismilah, semoga niat baik ini bisa bertahan hingga apa yang diharapkan kelak dapat terwujud.

Menulis sebagai sarana untuk menyampaikan sesuatu ternyata jauh lebih baik daripada kita mengungkapkan secara lesan. Apa yang hendak disampaikan bisa lebih tertata dan bila ada yang salah bisa di edit, hehahehe….

Coba kalau kita ungkapkan dengan lesan dan spontan, mana bisa diedit. Kalau ada salah kata lalu diterima dengan cara yang tidak sesuai harapan. Semua pasti berantakan, niat baik akan berujung tidak baik deh.

Eh ya perihal kenapa diatas saya beri judul “Rani Mencoba” itu lebih karena semoga kata-kata itu bisa menjadi semangat. Rani atau lebih tepatnya berani mencoba tentu akan menjadi kekuatan lebih bahwa apa yang kita lakukan itu lebih berorientasi pada proses bukan hasil.

Ditengah gemerlap dunia pragmatis khususnya industri, kadang masyarakat hanya ingin tahu hasil yang baik, yang sesuai dengan apa yang diharaapkan tanpa peduli proses yang dilalui.

Tidak banyak orang percaya bahwa apa yang dilalui saat ini akan mendukung masa depan. Berharap apa yang dilakuakan sekarang hasil dipetik saat ini.

Benar memang kalau prinsip ini tidak berjalan sempurna apa yang telah dilakukan akan sia-sia. Terlebih bila suatu saat tidak menampakkan hasil yang nyata. Hasil yang dapat diangkakan atau lebih tepatnya di nominalkan.

Berani mencoba menjadi diri sendiri dengan segala keunikan tentu bukan perkara yang mudah. Hanya orang tertentu dan spesial yang dapat menjaninya.

Semoga ada kemudahan dari Tuhan bahwa apa yang telah dilakukan sebagai usaha baik. Bukan semata hanya iseng-iseng berhadiah.

Joko Yugiyanto

Sehari-hari bekerja sebagai penulis lepas dan bila kamu ingin order sesuatu bisa kontak saya di 087838889019

Tags

Related Post

Tinggalkan komentar