Pernahkah kita mencoba menghitung berapa kali dalam sehari kita menuliskan kata-kata atau kalimat dalam media jejaring sosial entah itu facebook, twitter atau yang lain. Mungkin ada yang hanya sekali dua kali, tapi ada juga yang mampu menuliskan up date status tiap jam atau malah kurang dari 10 menit sekali.
Tidak salah memang dengan apa yang dilakukan tersebut. Yang jadi pertanyaan tidak sadarkan bila selalu saja up date status itu sama saja menceritakan kita. Mulai dari apa yang dirasakan, dipikirkan atau apa yang sedang dilakukan. Hiiiiiiiiiiiiii, bukankan kita umbar diri untuk dinikmati semua orang jadinya, ampun deh….
Setiap pagi saya pun demikian, punya kebiasaan selalu buka jejaring sosial. Bukan untuk up date status tapi lebih ingin mengetahui kabar teman-teman yang jauh disana. Secara tak sadar sesaat setelah membaca tulisan mereka di jejaring sosial ada yang terasa aneh.
Bagi mereka yang punya pasangan biasanya akan memberikan greating dan kata-kata mesra untuk orang terkasih dengan menggunakan kata ganti spesifik. Ada yang memakai kata ganti beb, sayang, cinta atau sejenisnya.
Namun bagi mereka (yang mungkin tidak punya pasangan) selalu saja menyapa dengan kata ganti, “hei semua, all, atau Indonesia.” Seoleh mereka tidak mau ketinggalan dengan yang punya pasangan dan bisa berbagi kemesraan. Tentunya mereka berharap ada yang merespon sehingga apa yang dilakukan tidak sia-sia.
Apakah begitu penting seseorang untuk melakukan greating, apakah greating sama halnya dengan sarapan. Sebenarnya mungkin greating tidak penting, yang lebih penting (mungkin) adalah mendapat perhatian dan semoga saja itu dari orang yang spesial.
Dulu waktu sekolah tiap hari Senin semua dipaksa melakukan ritus dengan upacara bendera. Bukan hanya sekadar berkumpul dan berdiri beberapa jam. Dari upacara tersebut diajarkan banyak hal, mulai dari bagaimana menghargai negara sampai rasa senasib sepenanggungan capek bersama (kali yeee) sehingga mendekatkan satu sama yang lain.
Kini mungkin ritus tersebut dipindah. Tidak perlu lagi berpanas-panas ria, tidak perlu membaca UUD 45 dan Pancasila, serta tidak lagi mengumandangkan lagu Indonesia Raya. Semua bisa dilakukan di tempat tidur. Tidak perlu bangun dan cuci muka terlebih dahulu. Cukup ngolet dan ambil hape di sebelah kemudian menuliskan sesuatu dan hal tersebut telah bisa mendekatkan satu sama yang lain.
Bagi yang galau, yang sedang kesepian dan butuh perhatian dari orang lain, seolah media jejaring social adalah sarana yang tepat untuk mencurahkan isi hati dan melepaskan unek-unek tanpa ada yang melarang. Semua ekspresi bisa ditumpahkan tanpa perlu rem. Semua sah, maklum mungkin kita akan mengatakan, “ini adalah saat dan sarana yang tepat biar aku puas melepaskan semua kegalauan.”
Bagaikan sebuah candu, hal tersebut akan selalu terulang. Coba saja perhatikan bagi mereka yang suka up date status tentang suasana hati maka hal itu akan terus berlangsung.
Lain halnya bagi mereka yang tidak galau dan tidak punya teman bertegur sapa. Kategori inilah yang bisa dimasukan bagi mereka yang haus perhatian. Seolah mereka ingin diperhatikan meski tidak ada pasangan.
Inilah yang ingin saya tanyakan kepada kalian semua. Mungkin saja saya, atau kita termasuk ada didalamnya. Dimana kita tidak ada pasangan bertegur sapa sehingga kita akan memulai dengan, “pagi all atau Indonesia.”
Tidak salah memang ketika seseorang ada kecenderungan agresifitas untuk memulai menyapa atau menawarkan diri memulai sehingga mendapat pasangan (bukan dalam arti sempit). Nanti ada saatnya bila telah mendapatkan pasangan maka pas up date status tidak akan lagi muncul kata pagi all tapi akan lebih spesifik.
Hendak menyapa orang yang benar-benar special sehingga dunia maya yang jauh lebih lebar dan luas dari dunia nyata akan terasa milik berdua. Tak akan ragu lagi untuk mengumbar greating dan kata-kata mesra, xixixixiixixi…
Mungkin lucu juga ya, orang-orang akan terbuai dan lupa bahwa apa yang dituliskan akan di nikmati banyak orang bukan hanya saya, kamu atau kalian.
Tak apalah setidaknya hal ini dapat dijadikan sarana penghibur diri. Mengurangi ketegangan setelah seharian berkegiatan. Berharap sebuah tempat dalam jejaring social dengan apa yang namanya hiburan murah dan tanpa banyak aturan. Bisa dilakukan kapanpun saat kita benar-benar melakukannya.
So, bagi kalian yang kesepian mulailah menyapa. Untuk yang sudah ada teman berbagi janganlah terlalu narsis dan lupa diri kalau tidak mau semua orang tahu tentang kamu.