Mencoba bertanya kepada kawan-kawan di dunia maya. Baik mereka yang berada di Facebook, Instagram dan WhatsApp. Cukup satu kata apa yang terlintas dibenak mereka begitu mendengar nama saya. Yang coba saya rangkum disini adalah kata orang tentang saya paling menggigit.
Dan tidak lebih dari 12 jam ada puluhan jawaban hadir. Sejatinya tidak cukup memiliki keberanian bertanya karena seperti yang kita tahu dunia maya itu begitu beringas.
Namun karena penasaran kata orang tentang saya maka rasa takut itu pun terkalahkan. Dan ada satu jawaban yang sangat menarik kali pertama muncul.
Dan kata mereka tentang saya antara lain:
Ulet
Ulet, demikian kata Mas Oki, salah satu dosen dibidang hukum ini saya kenal saat masih bekerja di Tribun Lampung. Saat itu kami sering bertemu di sekretariat Aliansi Jurnalistik Independen (AJI) Bandar Lampung.
Mencoba mencari definisi kata ulet dan ditemukan beberapa yang menurut saya cukup menarik. Dikutip dari situs kbbi.web.id ulet bisa dikatakan tidak mudah putus asa dan disertai kemauan keras dalam berusaha mencapai tujuan.
Meyakinkan diri, apakah benar diri ini ulet dan atas dasar apa beliau mencoba mengatakan satu kata tersebut yang mewakili diri saya. Jujur seumur hidup tak pernah mengatakan ulet sebagai citra diri.
Lebih nyaman bagi saya untuk mengatakan bahwa diri ini adalah salah seorang yang mencintai kegilaan. Tak sedikit kemudian banyak diantara mereka mengatakan diri ini nyleneh. Berperilaku yang bisa jadi tidak sewajarnya dan tidak pernah mereka pikirkan sebelumnya.
Selain ulet ada beberapa jawaban yang membuat saya harus senantiasa bertindak dan berperilaku lebih baik. Sombong, demikian satu kata yang muncul. Pastinya bukan tanpa alasan bila seseorang mengatakan saya itu sombong. Tentunya dia punya alasan atau punya fakta bila memang saya itu sombong.
2. Kemlinthi
Ada juga yang mengatakan kemlinthi dan mencoba menelusuri arti kata ini. Dan ternyata berdasar informasi yang ditemukan di google dapat diartikan sebagai sok yes. Atau bisa juga dikatakan terlalu percaya diri.
Kemlinthi ini juga berkonotasi negatif dan saya menyukai kata ini. Ingat betul sewaktu kuliah saya memiliki dosen favorit yang mengatakan “anak ku iki ngleleng tapi sembodo”. Bila dialih bahasa kira-kira artinya lebih kurang kemlinthi tapi kompetitif.
3. Ipel-Ipel
Ketika saya minta 1 kata ada juga yang mengatakan cilik, keriting, ipel2 ning PD-ne poll. Bagi yang belum tahu ipel-ipel itu artinya lebih kurang pendek gemuk. Saya tahu artinya pun setelah googling sesaat setelah mendapat kosakata itu.
4. Lucu
Lucu, satu kata yang ingin saya dapatkan akhirnya juga muncul. Maklum saja sejak dulu memiliki obsesi ingin menjadi seorang pelawak. Bergabung selama 4 tahun untuk mendalami seni peran pun ternyata belum bisa mengerek level kelucuan pada level tertinggi.
Baca juga: Saat Buntu Menulis Apa yang Saya Lakukan
Keinginan untuk menjadi seorang pelawak muncul kali pertama awal tahun 2000 saat masih bekerja di pabrik. Di mana banyak diantara mereka mengatakan kenapa saya tidak mencoba peruntungan di dunia lawak.
Kala itu di suruh audisi lawak di Radio Suara Kejayaan tapi karena nyali ciut akhirnya memilih pulang kampung. Seperti kita tahu Radio SK ini mampu melahirkan banyak pelawak di negeri ini. Sebut saja Warkop DKI, Patrio dan Bagito. Mereka adalah jebolan radio yang penuh canda tawa itu.
Kembali ke Jogja dan berniat kuliah ambil jurusan teater. Namun sayang akhirnya kandas karena muncul satu pertanyaan dari orang sekitar. Setelah lulus mau kerja di mana dan gagal memberi jawaban yang memuaskan.
Akhirnya setelah mengembara menemukan satu kampus yang pas. Universitas Mercu Buana Yogyakarta d/h Unwama. Saya katakan pas karena kala itu mereka memiliki satu kelompok teater yang sangat baik di Jogjakarta. Jadi sembari kuliah saya masih bisa belajar tentang dunia lain yang diinginkan.
Mungkin level kepedean saya ini memuncak sejak masuk dunia teater ini. Ingat betul saat SMP, bisa jadi saya ini adalah orang paling pemalu di kelas.
Hitam, kecil dan keriting pastinya, itu yang saya ingat saat masih usia belasan. Dan kini bila ipel ipel mungkin benar adanya karena bukan hanya kecil tapi juga agak gendut.
Bila saja dulu saya memiliki rasa percaya diri mungkin saya bisa mengenal lebih baik sosok yang sangat berpengaruh dalam hidup saya. Sosok yang sangat cerdas, humble, periang dan cantik tentunya.
Kini yang ada hanya penyesalan, waktu tak bisa diputar kembali dan entah bagaimana kabarnya. Yang ada hanyalah nilai-nilai positif yang dia miliki saya duplikasi.
Baca juga: Percayakah Kamu, Jodoh dan Rezeki Sudah Digariskan?
Pasti saya kalah jauh dengannya tapi saya akan terus berproses untuk menjadi diri sendiri yang utuh. Senantiasa memegang keyakinan bahwa hidup itu proses belajar dan akan berlangsung seumur hidup.
Kata Orang Tentang Saya
Sengaja saya cari sebagai cara untuk introspeksi diri, flashback mana yang harus diperbaiki dan mana yang harus ditingkatkan. tak ada yang salah dan tak ada yang benar atas apa yang mereka katakan. Paling penting adalah bagaimana menyikapinya.
Udah segini aja dulu ya untung apa kata orang tentang saya, lanjut nanti bila ada anu.
