Pernah belajar di teknik elektro selama 4 tahun dan setelah lulus merasa ini bukan dunia yang saya inginkan. Dua tahun setelahnya mencoba peruntungan ambil jurusan yang “saya banget” dan alhamdulilah menemukan fakultas Psikologi.
Dalam perjalanan selama kuliah ternyata begitu tertarik dengan dunia jurnalistik. Meniatkan diri kelak sehabis kuliah ingin menjadi reporter. Tuhan maha baik dan memberi kesempatan sebagai reporter di salah satu media mainstream nasional.
Mencukupkan satu tahun dan ada hasrat jalan-jalan keliling Indonesia memaksa memutar otak. Mencari profesi yang bisa mengantarkan mimpi itu.
Dan AHA, ternyata menjadi part of human capital bisa mengantarkan mimpi itu. Tak perlu waktu lama saya pun bergabung dengan salah satu leasing yang memiliki cabang di seluruh Indonesia.
Usai menuntaskan managemen trainee program saya bertugas di area Indonesia Timur dengan area cover Ambon Papua. Beruntungnya saya sebelum penempatan berkesempatan menjadi trainer untuk sosialisasi mobile aplication di sepertiga cabang yang ada mulai dari area Jawa Timur, Jawa Tengah, Bali, Sulawesi, Ambon dan Papua.
Berkecimpung sebagai human capital hampir 10 tahun ternyata masih belum mampu meyakinkan bahwa ini adalah jalan yang saya pilih. Pandemi merubah segalanya karena departmen ini menjadi salah satu yang terdampak.
Iya saya termasuk salah satu orang yang dirumahkan untuk gelombang pertama. Dan pekerjaan yang selanjutnya bisa saya pilih tentu saja menulis.
Kembali melakoni profesi yang saya tekuni pasca lulus kuliah. Menulis di rumah ternyata bukan hal buruk karena hasil didapat pun tak jauh beda dengan bekerja di kantor.
Sempat masuk ke kantor kembali karena perusahaan merasa bahwa pandemi telah mulai terkendali. Namun pengalaman selama dirumahkan membuat saya yakin untuk survive tidak harus kembali ke kantor.
Segera mengajukan resign dan orang yang pertama saya temui adalah business director. Beruntung beliau cukup memahami apa yang menjadi keinginan dan kebutuhan saya.
Sebelum ‘lulus’ perusahaan pun meminta saya membuat alat tes / psikotes online. Alhamdulilah produk itu pun selesai dan sukses diujicoba.
Membuat saya pede untuk melangkah karena ada satu challenge selesai dituntaskan.
Pulang ke Jogja dan kembali menjalani profesi sebagai pekerja teks komersil. Sempat beberapa waktu berupaya menghapus histori sebagai part of human capital.
Namun ternyata fakta berkata lain, dimana dunia ini masih sering memanggil. Salah satu yang nampak nyata tentu dengan adanya tawaran menjadi trainer untuk kelas Prakerja.
Hanya saja sayang meski sudah tanda tangan kontrak kelas itu tak kunjung datang. Menurut mereka tahun ini ada kebijakan yang berbeda dan kelas tidak bisa dibuka sebanyak tahun lalu.
Tak lama kemudian saya pun dimention oleh salah seorang teman yang pernah bekerja sama dengan saya dimana ada perusahaan di Jogja membutuhkan orang yang ada pengalaman di bidang human capital dan digital.
Bertemu sekali di sebuah masjid yang ada di Jalan Godean dan kami sepakat untuk bekerja sama. Ada satu klausa yang saya tekankan saat itu bahwa saya tidak lagi ingin menjadi seorang karyawan dengan ritus berangkat pagi pulang sore.
Lebih memilih untuk menjadi teman diskusi tentang apa yang harus dilakukan perusahaan ini. Perbaikan sistem / aturan main menjadi keyword yang saya tekankan.
Selanjutnya tentu saja proses digitalisasi yang terukur harus menjadi konsen guna menjawab tantangan zaman. Setelah ini selesai tentu saja butuh project baru dan bila Anda butuh teman diskusi bisa hubungi saya di 087838889019.