Keterbatasan Bukan Alasan untuk Tidak Mencoba

Percaya bahwa Berani Mencoba adalah sebuah magic. Pun demikian saya berencana memberi anak kelak dengan nama itu. Meski hingga kini masih ditentang tapi tetap akan

Joko Yugiyanto

Percaya bahwa Berani Mencoba adalah sebuah magic. Pun demikian saya berencana memberi anak kelak dengan nama itu. Meski hingga kini masih ditentang tapi tetap akan diupayakan.

Percaya bahwa keterbatasan bukan alasan untuk tidak mencoba secara sadar telah saya coba. Salah satunya datang ke kontes atau lomba untuk membuat content youtube.

Mendapat informasi dari salah seorang kawan bahwa ia dihubungi panita untuk membawa alat shoot dan laptop untuk editing. Sadar betul bahwa saya tidak memiliki keduanya membuat saya tak bisa tidur hingga tengah malam jelang kompetisi.

Dan paginya, dengan modal ala kadarnya bila tidak ingin disebut modal nekat. Minimal dalam benak saya bisa berkumpul dengan orang-orang hebat untuk melihat dan belajar bagaimana mereka memproduksi content YouTube itu yang ada.

Benar saja saat tiba di lokasi saya melihat mereka menggunakan kamera yang cukup baik. Selain itu ada alat pendukung untuk memproduksi gambar hingga aplikasi editing. Yang lebih menjadi momok itu bila melihat subscibe akun mereka yang hingga puluhan ribu sementara Kanal Jogja belum tembus di angka 100.

Sementara itu saya sama sekali tidak memiliki alat-alat atau aplikasi tersebut. Beruntung di sekitar dikeliling orang-orang yang cukup humble. Dari mereka saya dapat wawasan hingga aplikasi berbayar tanpa harus susah payah.

Yang paling menarik tentu saat mereka mentoring saya dalam menyajikana content agar lebih rapi. Memang belum bisa dipakai secara optimal karena waktu yang sangat mempet.

Keterbatasan Bukan Alasan Paling Penting adalah Lakukan

Dalam keterbatasan waktu harus ada 2 content yang tayang di channel memaksa bahwa karya apapun hasilnya harus naik. Sempat dagdigdug mengingat kuota internet yang cukup lemot karena di lokasi tidak tersedia jaringan WiFi.

Alhamdulilah meski terseok-seok akhirnya dua content tayang di akun YouTube Kanal Jogja. Cukup lama para juri menentukan siapa yang pantas menjadi jawara.

Hingga saat ini masih tak ada rasa atau firasat bakal terpilih mengingat para peserta terlihat lebih bermodal daripada saya. Tapi tak apalah disini minimal saya telah belajar banyak bahwa content YouTube tak ubahnya sebuah blog yang harus dirawat, ditata dan dirapikan agar pemirsa betah.

Waktu menunjukan molor dari yang seharusnya dan panitia bersiap memanggil 3 terbaik. Huruf K itu yang kali didengungkan mereka saat menkode bahwa juara 3 menggunakan inisial tersebut.

Tidak ada Hasil Akan Mengkhianati Proses

Sepersekian detik, mereka menyebut bahwa Kanal Jogja menjadi salah satu dari 3 terbaik dan berhak untuk hadiah berupa uang tunai dan produk Samsung J6 Plus. Masih tak percaya hingga beberapa kali di panggil panitia.

Mencoba menambah rasa percaya diri bahwa itu adalah hasil karya saya. Tak salah kiranya bahwa hasil ini sejatinya adalah sumbangsih dari beberapa rekan yang ada di sekitar bukan murni hasil karya pribadi.

Keterbatasan bukan alasan untuk tidak mencoba dan menuntaskan hasrat. Jujur saya mengalami sebuah ketakutan bila mana ada keinginan tidak dituntaskan. Jangan sampai kelak, saat usia tua merasa ada hal yang belum dilakukan.

Semisal tentang ide, dimana pemateri sebelumnya mas Adi menyampaikan bahwa content jauh lebih menarik bila bisa tampil beda bukan dikemas lebh baik. Satu konsep yang sejak dulu kebetulan saya pegang di amini mereka yang lebih dulu membuat saya harus berani tampil beda.

Terlihat hampir semua peserta yang datang mengulas spesifikasi dimana hal itu sejatinya dengan sangat mudah di temukan di internet. Lain dengan saya yang lebih mencoba mengkaitkan smartphone dalam kaitan profesi sebagai blogger.

Sangat sedikit atau mungkin dari seluruh peserta tak ada yang menyajikan hal itu dan besar kemungkinan itu menjadi nilai lebih. Percaya bahwa personal branding jauh lebih kuat daripada produk itu menjadi keyakinan yang harus dipegang.

Terlebih sangat sedikit orang di dunia ini yang berani bertahan dengan apa yang mereka mulai. Konon dalam dunia blogging yang bertahan dan bisa melewati tahun pertama tidak lebih dari 10% saja.

Kemudian dari angka itu bisa dihitung yang berani merambah bidang lain. Semua ini pastinya adalah sebuah tantangan sekaligus kesempatan emas bagi mereka yang bisa mengatakan keterbatasan bukan alasan untuk sukses.

Kini dengan pengalaman ini saya percaya bahwa blog Kanal Jogja harus merambah YouTube bila ingin bertahan. Dan menurut kamu, oke nggak ni bila blogger sekaligus harus menjadi YouTuber…

Joko Yugiyanto

Sehari-hari bekerja sebagai penulis lepas dan bila kamu ingin order sesuatu bisa kontak saya di 087838889019

Related Post

Tinggalkan komentar