Membentuk jasmani anak supaya menjadi pribadi tangguh tentu menjadi PR sepanjang masa bagi para orang tua. Ketika proses ini berjalan dengan baik setidaknya kelak ketika anak dewasa kita tidak perlu khawatir bila anak menjadi pribadi cengeng.
Dari hal yang paling kecil seyogyanya telah kita lakukan semisal mandiri atau mampu menyelesaikan tugas perkembangan sebaik mungkin. Bagi anak saya yang saat ini akan menginjak usia 4 tahun bisa saja berupa mandi sendiri, pakai baju sendiri, makan sendiri, ambil minum sendiri dan sejenisnya.
Semua itu tentu butuh proses dan latihan, tidak terjadi secara tiba-tiba. Kalaupun ada mungkin hanya 1 berbanding 1.000 anak.
Ciri-Ciri Anak Sehat dari Segi Jasmani
Kita sama-sama tahu dalam diri seseorang itu ada 2 hal yang tak bisa terpisahkan dan saling melengkapi. Jasmani dan rohani, lahir dan batin, maka menjadi penting untuk memperhatikan keduanya.
Tak perlu ke dokter, spesialis atau psikolog untuk melihat anak kita tumbuh kembang dengan baik. Kita sebagai orang tua pun bisa menggunakan apa yang kita miliki untuk pastikan anak kita tumbuh dengan optimal.
Baca juga: Membentuk Pribadi Anak Gemar Beribadah dan Berbuat Baik
Secara sederhana, setidaknya dapat terlihat dari:
1. Memiliki Penampilan Fisik Sehat
Paling mudah untuk melihat seorang anak sehat secara jasmani itu terlihat dari fisiknya. Berat dan tinggi harus berada di posisi ideal. Tidak boleh terlihat terlalu gemuk atau tinggi kurang dari yang seharusnya.
2. Sangat Aktif Ketika Melakukan Kegiatan Secara Fisik
Bermain bola, layangan, sepeda atau pun aktifitas fisik menjadi bagian yang tak terpisahkan bagi anak laki-laki. Bila saja ia kurang menyukai aktifitas fisik ada baiknya untuk dicari tahu karena bisa saja ada satu dua hal yang menyebabkan ia kurang bergerak secara fisik.
3. Penumbuhan Tubuh Anak dengan Baik
Para orang tua, khsusnya mereka yang memiliki anak hendaknya memiliki form kontrol berupa kartu menuju sehat. Dengan form ini setidaknya para orang tua bisa mengetahui tumbuh kembang anak. Tak hanya itu saja tapi juga ada form untuk mengetahui apa-apa saja yang orang tua harus lakukan semisal imunisasi.
Baca juga: Cara Membentuk Perasaan Anak
Bila 3 hal ini telah terlihat dan ada maka saatnya melakukan pembentukkan karakter untuk membentuk jasmani anak supaya menjadi pribadi yang tangguh. Hal utama yang harus diperhatikan adalah jangan pernah melarang anak untuk mencoba hal baru.
Para orang tua yang seringkali melarang anak untuk mencoba hal baru memiliki kecenderungan menghambat tumbuh kembang potensi anak. Bisa jadi setiap kali ingin mencoba hal baru anak harus ijin terlebih dahulu.
Ingat anak tumbuh sangat cepat dan tiap masa memiliki tugas-tugas perkembangan yang berbeda-beda. Jangan sampai masa-masa itu diperlambat.
Tugas perkembangan anak-anak tentu beda dengan mereka yang remaja. Pun demikian yang remaja dengan dewasa awal tentu juga beda dalam kaiatan tugas perkembangan dan seterusnya.
Khusus bagi mereka yang masih balita atau diusia keemasan para orang tua hendaknya meluangkan waktu dan energi lebih bila tidak ingin menyesal kelak. Ingat waktu tak bisa diulang kembali dan kegagalan pada masa ini akan sangat fatal di masa yang akan datang.
Permainan sederhana sarat kearifan lokal begitu beragam dan efektif membentuk jasmani anak dan pribadi. Cara paling mudah dengan mengajak meniru gerakan apa yang dilihat sehari-hari semisal hewan atau pohon.
Cara ini juga dipercaya untuk membuat anak lebih dekat dengan alam. Satu investasi yang sangat berharga tentunya, kelak di saat dewasa berharap ia mampu menjaga kelestarian alam.
Sebisa mungkin untuk anak-anak di jauhkan dengan gadget apapun alasannya. Biarkan ia bersenang-senang dengan caranya bersama teman sebaya karena ada banyak hal yang dipelajari.
Ingat gadget berpotensi membuat anak antisosial dan merasa lebih nyaman sendiri. Selain itu juga akan merusak konsentrasi anak dan pastinya kecanduan.
Membentuk Jasmani Anak Proses Tanpa Henti
Ingat, proses membentuk jasmani anak ini butuh proses panjang dan peran serta kedua orang tua. Tak hanya itu saja tapi akan lebih baik bila berada di lingkungan yang kondusif.
Menjadi penting untuk memastikan lingkungan sekitar cukup baik memberikan kesempatan untuk bersaing secara kompetitif. Bukan perkara menang atau kalau tapi dari hal ini akan mengajarkan sportifitas dan kejujuran.