Sang Alkemis bisa dibilang salah satu buku terbaik yang pernah saya baca. Bagaimana tidak buku yang telah dibaca belasan tahun silam tapi pesan moralnya masih mengikat kuat.
Satu buku yang berkisah tentang keberanian mengejar mimpi. Sewajarnya setiap individu galau dan ingin mencari jawab atas kegelisahannya.
Mencari jati diri bukan perkara mudah. Ada yang harus mengembara hingga ke beberapa wilayah atau belahan bumi untuk mengejar mimpi.
Kadang sesuatu yang telah dianggap sebagai impian bukanlah sesuatu yang absolut. Saat ragu mulai menjalar maka pencarian akan mimpi pun harus dilanjutkan.
Namun kenyataannya, di era ini sangat jarang ada sosok yang berani mengejar dan mewujudkan mimpi. Mereka seolah memilih mengalir apa adanya atau sesuai cetakan. Entah itu yang disiapkan orang tua atau sistem.
Yang ada nanti tentu saja hanya penyesalan. Disaat tua baru menyadari ada banyak impian atau cita-cita yang belum terselesaikan.
Satu contoh yang paling mudah, orang tua senantiasa mendoktrin anaknya untuk sekolah setinggi mungkin. Setelah itu disarankan untuk menjadi karyawan.
Bahkan ada orang tua yang memaksa anak untuk menjadi polisi, dokter atau profesi yang menurut mereka sesuai untuk anak. Sangat jarang ada orang tua yang berani menawarkan kepada anak.
Apa yang ia inginkan dalam hidup ini. Memberi kesempatan tumbuh kembang kepada anak sesuai dengan minatnya.
Beruntungnya saya hidup dan tumbuh dalam sebuah keluarga yang pas-pasan. Otomatis sekolah pun hingga bangku sekolah atas cukup.
Tapi saya tidak tinggal diam. Saya ingin berubah dan terus belajar. Berkat buku karangan Paulo Coelho tersebut saya berani memberontak.
Berani mengambil keputusan, mana yang saya inginkan dan mana yang tidak diinginkan. Akibatnya, selama masa pencarian jati diri tersebut saya sering pindah kerja.
Bukan hanya bidang yang ditekuni semata. Tapi lokasi kerja pun demikian hingga mengantarkan saya untuk bisa bekerja di kota-kota berbeda.
Hampir seluruh pulau di tanah air pernah didatangi. Mulai dari Sumatera hingga Papua entah berapa kota saya sambangi.
Ending-nya dari pencarian tersebut ternyata sama di buku tersebut. Sejauh saya mengembara, mencari jawab akan jati diri ternyata jawabannya ada disekitar kita.
Mungkin, bila kamu pernah baca Sang Alkemis yang saya anggap buku terbaik (versi saya) ini bisa corat coret dikolom komentar dibawah ini.