
Setiap muslim yang memasuki bulan puasa atau ramadan tentu memiliki keinginan untuk lebih baik dari tahun sebelumnya. Namun faktanya ternyata saya gagal, ramadan tahun ini saya tak lebih baik dari tahun kemarin.
Tidak ingin mencari alasan sebagai pembenar, namun tentu ada target yang lebih besar di bulan syawal tahun ini. Bagaimana kemudian meski gagal mengoptimalkan bulan ramadan tapi tetap terjadi peningkatan di bulan berikutnya.
Sedikit naif memang tapi bukanlah setiap individu tentu memiliki keinginan untuk senantiasa menjadi manusia yang lebih baik. Iya, saya boleh gagal memperbaiki hubungan diri dengan Tuhan.
Akan tetapi tentu tak boleh gagal pula memperbaiki hubungan dengan sesama manusia. Bagaimana kemudian bisa berupaya menjadi sosok yang bermanfaat untuk masyarakat luas.
Ramadan Tahun ini Saya Tak Lebih Baik dari Tahun Kemarin
Mungkin ada yang berpikir gagal kok bangga. Jujur untuk ini saya tidak bisa menjawab karena parameter tiap orang bisa jadi berbeda-beda dan bagi saya pribadi, saya gagal.
Sedikit flashback 1 bulan terakhir, saya bisa jadi hampir sama seperti yang lain. Di awal komitmen untuk sholat di masjid 5 waktu begitu menggebu-gebu dan seiring berjalan waktu menjadi sesuatu yang biasa layaknya hari-hari pada umumnya.
Pun kegiatan dalam membaca kitab suci, tidak ada peningkatan sama sekali dari tahun sebelumnya. Di awal puasa lebih banyak mencoba menambah kegiatan di masjid dan berangsur menurun.
Soal puasa tentu bagi saya dan kaum yang biasa mengkondisikan perut hal ini menjadi sangatlah mudah. Akan tetapi bila ditanyakan bagaimana hati dan pikiran tentu menjadi pertanyaan.
Saya pribadi tidak yakin seberapa banyak ibadah puasa diterima karena hanya menang di kuantitas. Full puasa 30 hari menahan lapar dan haus dari imsyak ke maghrib.
Belum lagi secara kegiatan fisik lebih banyak mengurangi. Maklum saja, status bukan sebagai karyawan memberi keleluasan untuk beraktifitas.
Bulan Syawal Sebagai Bulan Peningkatan
Melihat kondisi yang ada tentu menjadi tantangan besar untuk bulan-bulan berikutnya setelah bulan ramadan berakhir. Tidak ada lagi ekosistem yang memaksa untuk beribadah lebih hingga 11 bulan yang akan datang.
Yang ada saat ini adalah komitmen dan niat baik untuk terus memberi. Bisa jadi pahala didapat tidak sebesar bulan puasa tapi tetap harus dipulung.
Iyah, apapun yang terjadi show must go on dan waktu akan terus berjalan. Apa yang terjadi pada kita saat ini sejatinya adalah pilihan. Terlepas sadar atau tidak sadar tetap risiko akan kembali ke diri masing-masing.
Ingat saja kata pepatah, ‘Sedikit-sedikit lama-lama jadi bukit.’ Bismilah di bulan Syawal ini kemudahan menyertai kita semua. Amin